Translate

Eksperimen Pengamatan Spora/Polen tumbuhan berbiji


JUDUL: Eksperimen Pengamatan Spora/Polen tumbuhan berbiji
Tujuan: Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri pokok tumbuhan lumut (Bryophyta), dan tumbuhan paku-pakuan (Pterydophyta)

ALAT DAN BAHAN

1. ALAT
lup/kaca pembesar

2. BAHAN
Beberapa spesies dari tumbuhan paku

              CARA KERJA

1)     Carilah tumbuhan paku di tepi sungai atau matang, cari pula tumbuhan suplir dan pakis (Nephrolepis) ambilah tumbuhan paku yang daunnya bersefora ( dipermukaan daun seblah bawah tampak spora berupa bintik-bintik kehitaman.




2)     Amati tumbuhan tersebut kemudian tentukan bagian akar batang dan daunnya, carilah sorus, sporangium dan spora, apakah semua spora berukuran sama(homospora) ataukah ada 2 macam ukuran Spora (heterospora)?
3)     Catatan, jika ada mikroskop, amati dengan menggunakan microskop,jika tidakdibandingkan dengan gambar yang tersedia
4)     Jelaskan Fungsi dari setiap gambar yang kamu amati
5)     Buat laporan dan kuplkan sebagai bahan portofolio
6)     Buatlah herbarium dari tanaman pak. Setelah itu berilah keterangan buatlah bingkai,tempelkan dikelasmu atau diruangan sekolahsebagai media belajar.

      HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan 

 PEMBAHASAN



            Pada praktikum kali ini kami mengamati Tumbuhan paku (Pterydhopyta) secara makrokopis yaitu dari spesies Davallia trichomanoides, Adiantum sp, Javanicum Trichomanes dan Nephrolepis sp. Dengan tujuan Mengklasifikasikan berdasarkan karekteristik preparat, dan Mengamati bentuk tubuh dari masing-masing preparat tersebut. Tumbuhan paku (Pterydhopyta) adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi.

Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun.

Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Divisio                                 : Lycophyta
dengan satu kelas            : Lycopsida.
Divisio                               : Pteridophyta

dengan empat kelas monofiletik:
-Psilotopsida, mencakup Ophioglossales.
-Equisetopsida
-Marattiopsida dan Polypodiopsida (=Pteridopsida, Filicopsida)

Pengamatan yang pertama yaitu kami mengamati pada spesies Davallia trichomanoides. Pada Davallia trichomanoides kami mendapatkan bentuk daun runcing dan setiap batang memiliki daun yang sama sejajar tempatnya, Enthal menyirip ganda dua, tebal dan sedikit kaku, warna hijau tua; anak enthal berbagi. Sori terdapat pada ujung anak enthal. Rhizome berambut halus, tersusun rapat dan panjang.

Klasifiksi dari Davallia trichomanoides adalah:
Regnum                : Plantae
Divisio                   : Pteridophyta
Classis                   : Filicinae
Ordo                      : Filices
Familia                  : Polypodiaceae
Genus                    : Davallia
Spesies                  : Davallia trichomanoides


            Selanjutnya pengamatan yang kedua yaitu pada Adiantum sp kami mendapatkan bentuk daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Sorus merupakan kluster-kluster di sisi bawah daun pada bagian tepi. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium. Tangkai entalnya khas, berwarna hitam mengkilap, daun tumbuh dari rizoma dalam bentuk melingkar ke dalam seperti tangkai biola (disebut circinate vernation). Akarnya serabut/rhizoid.

Klasifikasi dari Adiantum sp adalah:
Kerajaan               : Plantae
Divisi                     : Pteridophyta
Kelas                     : Pteridopsida
Ordo                      : Pteridales
Famili                    : Pteridaceae (Adiantaceae)
Genus                    : Adiantum
Spesies                  : Adiantum sp

            Kemudian pada pengamatan yang ketiga yaitu pada Javanicum Trichomanes kami mendapatkan bentuk daunnya berbentuk memanjang dan runcing tiap helainya seperti bentuk gergaji/bergrigi. Tumbuh daun pada tangkainya tidak sejajar atau bersilangan. Sporofil terlihat dengan jelas berbentuk bulat kecil pada tiap daun dengan berjumlah sangat banyak dan berwrna coklat. Sporofil terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium.. Akarnya serabut dan tumbuh dari rizoma atau akar rizhoid.

Klasifikasi dari Javanicum Trichomanes adalah:
Kerajaan               : Plantae
Filum                     : Tracheophyta
Kelas                     : Polypodiopsida
Order                    : Hymenophyllales
Keluarga               : Hymenophyllaceae
Genus                    : Trichomanes
Spesies                  : Javanicum Trichomanes

            Pada pengamatan yang terakhir, kami mengamati preparat dari spesies Nephrolepis sp. Kami mendapatkan bentuk Enthal tunggal, tersusun menyirip, warna hijau; ujung runcing; tepi bergerigi. Sori berbentuk bulat, berupa bintik-bintik kecil di tepi enthal, terdapat di permukaan bawah enthal. Akarnya serabut.

Klasifikasi Nephrolepis sp. Adalah:
Kingdom               : Plantae (tumuhan)
Divisio                   : pteridophyta (tumuhan paku)
Kelas                     : pteridopsida
Ordo                      : polypodiales
Familia                  : dryopteridaceae
Genus                    : Nephrolepis
Spesies                  : Nephrolepis sp.


   VI.            KESIMPULAN

Dari pengamatan kali ini dapat di simpulkan bahwa Tumbuhan paku (Pterydhopyta) merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).

Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).

Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) Dan Reproduksi secara seksual (generatif). Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu Psilotophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta. Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan subtropis. Daunnya besar, daun muda menggulung.

Perkembangbiakan tumbuhan paku tergolong Metagenesis. Berbeda dengan lumut, yang sehari-hari kita sebut sebagai tanaman paku adalah fase sporofit-nya. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon, disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar